SEJARAH KABUPATEN YALIMO
SEJARAH{1}
kabupaten Yalimo adalah sebuah kabupaten di Provinsi Papua, Indonesia. Kabupaten ini dibentuk pada tanggal 4 Januari 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2008, bersama-sama dengan pembentukan 5 kabupaten lainnya di Papua. Peresmiannya dilakukan oleh Mendagri Mardiyanto pada tanggal 21 Juni 2008.
kabupaten Yalimo adalah sebuah kabupaten di Provinsi Papua, Indonesia. Kabupaten ini dibentuk pada tanggal 4 Januari 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2008, bersama-sama dengan pembentukan 5 kabupaten lainnya di Papua. Peresmiannya dilakukan oleh Mendagri Mardiyanto pada tanggal 21 Juni 2008.
Batas Wilayah{2}
batas Daerah Kabupaten Yalimo adalah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Airu , sebelah Selatan Berbatasan dengan Walelagama dan Kurulu, sebelah Barat berbatasan dengan Kobakma dan Magambilis dan, sebelah timur berbatasab dengan Anggruk.
Luas 1.253 km2 Populasi - Total 34.057 jiwa - Kepadatan 27,18 jiwa/km2
Sejarah Kabupaten Yalimo sangat berhubungan erat dengan sejarah perkembangan
gereja di
wilayah ini, tetapi sejak tahun 1960-an misionaris mulai berdatangan dan mulai
melakukan penginjilan di daerah ini.
Topografi
dan Iklim{3}
Kabupaten
Yalimo berada di hamparan pegunungan, Kabupaten Yalimo dikelilingi oleh puncak
dan Pegunungan yang terkenal karena puncak Sahiyu abadinya,
Pegunungan ini amat menarik wisatawan dan peneliti Ilmu Pengetahuan Alam karena
puncaknya yang selalu ditutupi AWAN walaupun berada di kawasan tropis. Lereng
pegunungan yang terjal dan sungai yang sempit dan curam menjadi ciri khas
pegunungan ini.
Vegetasi alam hutan tropis basah di ketinggian
memberi peluang pada hutan iklim sedang berkembang cepat di daerah ini. Ekosistem
hutan pegunungan berkembang di daerah ketinggian antara 2.000–2.500 m di atas
permukaan laut.
Demografi
dan Budaya{4}
Orang Yalimo di propinsi papua biasa
disebut sebagai "Orang Yali".
Sosial
ekonomi{5}
Mata pencaharian utama masyarakat
Yalimo adalah bertani, dengan sistem pertanian tradisional. Makanan pokok
masyarakat asli yalimo adalah ubi jalar, keladi ,Pisang, Singkong, sagu, buah
merah dan lsb. Sehingga pada areal pertanian mereka dipenuhi dengan jenis
tanaman makanan pokok ini.
Pemerintah KabupatenYalimo berusaha
memperkenalkan jenis tanaman lainnya seperti berbagai jenis sayuran (kol, sawi, wortel, buncis, kentang, bunga
kol, daun bawang dan sebagainya) yang kini berkembang sebagai barang dagangan
yang dikirim ke luar daerah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Yalimo adalah areal luas yang sangat
subur sehingga cocok untuk berbagai jenis komoditi pertanian yang dikembangkan
tanpa pupuk kimia. Begitupun komoditas perkebunan lainnya kini dikembangkan
adalah kopi Arabika.
Transportasi{6}
Transportasi Kabupaten Yalimo hingga
saat ini masih mengandalkan perhubungan udara, dan darat Wamena-Jayapura yang
(pada tahun 2011 sampai saat ini) dilayani oleh dua penerbangan yaitu cesna dan
oleh pesawat MAAF antara lain oleh Cesna dan Yajasih. Dan darat Truk-Truk untuk
barang, dan Strada tuk penumpang. Semua jenis barang, baik barang kebutuhan
pokok masyarakat, bahan bangunan seperti semen, besi beton, serta kebutuhan
bahan bakar minyak (bensin dan solar) diangkut ke Yalimo menggunakan pesawat
terbang.
Sebuah ruas jalan yang diharapkan
dapat menghubungkan Wamena dengan Yalimo masih beroporasi sedangkan dari kab.
Yalimo ke jayapupura sedang dibangun, namun karena jalan ini melintas dalam
kawasan hutan Tropis untuk sementara pembangunan jalan ini sedang ditunda
menunggu kajian lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar